Hujan adalah turunnya butiran air dari langit yang turun ke bumi karena suatu proses tertentu. Hujan merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, karena dengan adanya hujan mendatangkan air, dimana air ini adalah sumber kehidupan manusia.
Para ilmuwan telah mempelajari macam-macam jenis awan. Ilmuwan-ilmuwan juga meneliti proses terbentuknya awan hingga bagaimana hujan bisa terjadi. Secara ilmiah, saintis memaparkan proses terjadinya hujan dimulai dari awan yang didorong angin. Awan Cumulonimbus terbentuk ketika angin mendorong sejumlah awan kecil ke wilayah awan itu bergabung hingga kemudian terjadi hujan.
Padahal fenomena pembentukan awan dan turunnya hujan telah dijelaskan dalam Al-Quran secara akurat. Berikut ini adalah penjelasan dari surat An-Nur ayat 43.
Baca Juga:
Butiran Es Jatuh Saat Hujan di Jaktim dan Jaksel
Tak Ada Hujan, Pasangan Suami Istri di Malaysia Tersambar Petir
”Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)-nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih. Maka, kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan, seperti) gunung-gunung. Maka, ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan.”
Menurut Harun Yahya dalam The Signs in The Heavens and the Earth for Men of Understanding, manusia baru mengatahi tahapan pembentukan hujan setelah radar cuaca ditemukan. Namun, Alquran telah menjelaskan secara detail pada 14 abad silam. Berdasarkan pengamatan radar, papar Harun, pembentukan hujan terhadi dalam tiga tahap.
”Pertama, pembentukan angin; kedua, pembentukan awan; ketiga, turunnya hujan,” papar Harun, seperti dilansir republika.co.id.
Jauh sebelum manusia mengetahui itu, Allah SWT dalam surat Ar-Ruum ayat 48 berfirman,” Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira.”
Harun menjelaskan ayat itu sangat sesuai dengan pemantauan radar cuaca. Tahap pertama pembentukan hujan dijelaskan lewat , ”Allah, Dialah yang mengimkan angin…” Tahap kedua dijelaskan dalam, ”…lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal…”
Tahap ketiga, ”… lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya.” Sungguh Allah SWT Mahakuasa atas segala sesuatu. []