Dari Abu Hurairah, dia berucap, “Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam telah bersabda.
“Dua kalimat yang ringan diucapkan, tetapi berat timbangannya dan disenangi oleh Allah Yang Maha Pengasih adalah subhaanallaahi wabihamdih dan subhaanallaahil-‘azhiim.”(HR. Muslim, No. 4860).
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:“Dua kalimat ringan dilisan, berat ditimbangan, dan disukai Ar–Rahman, yakni subhaanallahil ‘azhiim dan subhanallahi wabihamdih (كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِإِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ).”(HR.Bukhari, No. 5927 Bab Keutamaan Tasbih).
Hadits senada juga diriwayatkan Tirmidzi (3467), Ibnu Majah (3806), dan An-Nasa’i dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah.
Sungguh, betapa kalimat itu memang disukai oleh Allah SWT. Ucapkanlah subhaanallaahi wabihamdih (سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ)….
Dari Abu Dzar, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengajukan tanya kepadaku, “Hai Abu Dzar, maukah engkau aku beritahukan tentang ucapan yang disenangi Allah?” Aku menjawab, “Ya, aku mau, ya Rasulullah. Beritahukanlah kepadaku tentang ucapan yang disenangi Allah.” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallamlantas bersabda, “Sesungguhnya ucapan yang paling disukai Allah adalah subhaanallahi wabihamdih.”(HR. Muslim, No. 4911).
Kalimat itu, sesungguhnya telah dipilihkan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang untuk kita, hamba-hamba-Nya, pun teruntuk malaikat-malaikat-Nya.
Dari Abu Dzar bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya seseorang, “Apakah ucapan dzikir yang paling afdhal, ya Rasulullah? ” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pun menjawab, “Yaitu ucapan dzikir yang dipilihkan Allah bagi para malaikat-Nya dan hamba-hamba-Nya, subhanaallahiwabihamdih.”(HR. Muslim, No. 4910).
Ucapkanlah subhaanallaahi wabihamdih (سُبْحَانَ اللَّهِوَبِحَمْدِهِ), sekali, sebanyak mungkin, semampu kita. Pada dasarnya, mengucapnya tak ada batasan. Jika pun ingin membatasi, ucapkanlah 100x dalam 24 jam. Allah haq, Muhammad haq.
Mari renungi sabda Sang Nabi shallallahu’alaihi wasallam:
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَالَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْكَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barangsiapa mengucap subhaanallaahi wabihamdih sehari seratus kali, maka kesalahan-kesalahannya akan terampuni walaupun sebanyak buih di lautan.”(HR. Bukhari, No. 5926).
Dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa membaca subhaanallaahi wabihamdih seratus kali dalam sehari, maka dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih lautan.”(HR. Muslim, No. 4857).
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda,
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ مِائَةَمَرَّةٍ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوبُهُ وَإِنْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ
“Barangsiapa yang mengucap subhaanallahi wabihamdih seratus kali, maka akan diampuni baginya dosa-dosanya, meskipun seperti buih lautan.”(HR. Tirmidzi, No. 3466).
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mengucapkan, subhaanallahi wabihamdih seratus kali, maka diampunilah dosa-dosanya walau (banyaknya) seperti buih di lautan.”(HR. Ibnu Majah, No.3798).
Jumhur ulama menegaskan dosa dalam hadits tersebut adalah dosa-dosa kecil. Itulah bagian dari kasih sayang Allah SWT. Bukan berarti kita melalaikan diri dan memudahkan berbuat dosa kecil, tetapi Allah lebih tahu bahwa sekuat apapun kita takkan mampu tercegah dari dosa.
Apabila ingin subhaanallaahi wabihamdih (سُبْحَانَ اللَّهِوَبِحَمْدِهِ) sebagai dzikir pagi dan sore hari, ucapkanlah pada pagi hari 100x, pada sore hari 100x.
Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barangsiapa kala pagi dan sore membaca subhaanallaahi wabihamdih sebanyak seratus kali, maka pada hari kiamat tiada orang lain yang melebihi pahalanya kecuali orang yang juga pernah mengucapkan bacaan seperti itu atau lebih dari itu.”(HR. Muslim, No. 4858).
Sekali lagi, secara umum, tak ada batasan mengucap subhaanallahi wabihamdih. Kita bisa berlomba membaca subhaanallaahi wabihamdih dengan para shahabat, tabi’in, tabi’ut tabi’in, para ulama, dan orang-orang muslim untuk menampakkan pahala di hadapan Allah SWT pada hari kiamat. Wallahua’lam.
Para pembaca Islampos yang dirahmati Oleh Allah SWT, mudah-mudahan kita semua senantiasa istiqamah mengamalkan amalan dzikir yang Allah SWT Suka sehingga kita dapat dikumpulkan di surga nya Allah SWT, Aamiin Allahumma Aamiin.[]
Hendra Sugiantoro
sumber : https://www.islampos.com