Dakwah adalah ajakan pada seseorang untuk beriman dan bertaqwa pada Allah subhanahu wa ta’ala. Dakwah bisa berupa ajakan ataupun perilaku menebar kebaikan. Dakwah juga bisa dilakukan di mana saja, termasuk dakwah di kafe.
Beberapa kafe kopi di Distrik el-Ajami, Alexandria, Mesir, Selasa (4/4), terlihat pemandangan yang tak biasa. Beberapa dai dengan baju kebesaran khas al-Azhar Mesir, lengkap dengan ‘peci’ nya bercorak merah dan putih tengah masuk di sejumlah kedai atau warung kopi. Masyarakat Mesir disana mempunyai kebiasaan menghabiskan waktu yang cukup lama di warung-warung kopi, disana mereka ditemani dengan aneka sajian, dari minuman hingga syisya.
Biasanya diselingi dengan menonton tayangan film-film komedi klasik. Jumlah pengunjung warung-warung kopi itu juga bisa semakin membludak ketika adanya pertandingan bola dari kedua tim rival yang terkenal.
Kedatangan para dai disana tentu saja bukan untuk ikut ‘nongkrong’, melainkan mereka sengaja mendatangi warung kopi tersebut untuk berdakwah dan menyampaikan prinsip-prinsip Islam moderat. Jika perlu menjawab pertanyaan para pengunjung kafe perihal beragam hal.
Ini bisa jadi mengagetkan, tetapi akhirnya momentum ini mereka jadikan untuk berkonsultasi soal agama dalam suasana santai, ditemani secangkir kopi dan segelas teh hangat. Perbincangan didominasi masalah warisan, rezeki, dan rumah tangga.
“Gagasan ini dicetuskan langsung Grand Syekh al-Azhar, Ahmad Thayib untuk mempromosikan moderasi Islam,” kata Yusuf Rajab, seperti dikutip dari alarabiya.net.
Bersama tiga rekannya, Yusuf mendatangi kafe-kafe di kawasan tersebut. Durasi kunjungan itu rata-rata 15 menit. Kendati demikian, upaya ini tak selalu berjalan mulus.
Ada juga pengelola kafe yang menolak kunjungan dengan alasan mereka khawatir dakwah ini adalah pendekatan halus agar masyaraka menjauhi syisya yang merupakan dagangan favorit mereka di kafe. “Namun secara umum kami diterima dengan baik,” ujar Yusuf. []