Salah seorang jamaah Kiyai Haji Muhammad Arifin Ilham menyampaikan pertanyaan yang kemudian dicetak dalam buku Mutiara Hikmah Facebook 1 halaman 78. “Bang, mengapa aku selalu sial, dari masalah rezeki
sampa jodoh? Apa yang salah, ya Bang? Padahal, aku selalu shalat?” tanya jamaah tersebut.
Sebelum membaca nasihat yang beliau sampaikan, ada baiknya kita melakukan muhasabah, melihat ke dalam diri sendiri. Agar nasihat ini tidak lekas dipantulkan ke orang lain, tapi kita manfaatkan untuk diri sendiri, keluarga, dan orang-orang yang kita cintai.
Dai kondang asal Banjarmasin ini menyampaikan jawaban dengan mengatakan, “Karena belum sungguh-sungguh
bertaubat. Orang yang banyak berdosa adalah yang paling banyak kesialan di dalam hidupnya. Shalatnya masih dengan maksiat.”
Setelah menyampaikan sebab utama atas persoalan yang dihadapi, pendiri sekaligus pemimpin Majlis az-Zikra ini menyampaikan nasihat yang amat menyejukkan dan membuat hati terenyuh. “Setelah taubat, perhebat istighfar. Sungguh, semua kemudahan urusan (didapat) dengannya (memperbanyak istighfar).”
Beliau juga mengutip firman Allah Ta’ala surat Nuh [71] ayat 10-12.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.’”
Beliau melanjutkan dengan mengatakan, “Sungguh-sungguh taat. Jangan bermaksiat atau berbuat zalim lagi.”
Di akhir nasihatnya, dai yang kerap mengenakan busana sunnah serbaputih ini mengutip firman Allah Ta’ala surat ath-Thalaq [65] ayat 2 dan 3 tentang keutamaan yang pasti Allah Ta’ala berikan kepada orang yang bertaqwa.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”
Bertaqwalah, maka keajaiban! Bertawakkallah, maka keberhasilan. Jika masih ada yang belum terwujud, mungkin ikhtiar kita yang kurang. Bahwa janji Allah Ta’ala amat pasti, sedang ikhtiar kita selalu apa adanya. Pahamilah, selalu ada banyak hikmah di balik taqdir-Nya.
Wallahu a’lam.