Belakangan ini, marak informasi mengenai penculikan anak usia 1-12 tahun.
Informasi itu tersebar di beberapa media sosial dalam bentuk selebaran dari kepolisian daerah Jawa Barat.
Dalam selebaran itu tertulis agar masyarakat mewaspadai aksi tersebut.
Ini bunyi peringatan yang di ditulis di selebaran tersebut:
PERHATIAN !!!
Waspada ada Penculik Anak-anak yang berumur 1-12 tahun
Bapak-bapak Ibu-ibu Harus Menjaga Anak kita dengan hati-hati
Penculik sering ada dalam kampung-kampun dan menyamar sebagai :
– Penjual
– Om Telolet
– Orang Gila
– Ibu Hamil
– Pengemis
– Dll
Tolong disebarkan
Terima Kasih
cirebonpower_official
instagram.com/cirebonpower_official
Ternyata informasi tersebut adalah hoax, itu disampaikan oleh akun Instagram @cirebonpower_offical.
“Jika anda pernah mendapatkan share gambar ini.
Ini bukan merupakan selebaran resmi yang dikeluarkan oleh pihak Kepolisian.
Dalam selebaran ini, tidak ada penulisan wilayah kepolisian mana yang mengeluarkan dan tidak ada tanda tangan serta stempel resminya.
Menurut Polres Cirebon, pihak kepolisian tidak pernah mengeluarkan selebaran seperti ini sama sekali.
Kita harus tetap waspada, namun jangan sampai terprovokasi oleh informasi hoax.
Bijaklah menggunakan media sosial anda,” tulisnya pada keterangan foto.
Informasi itu kemudian diposting ulang oleh akun Instagram @lambe_turah.
Sebelumnya, akun tersebut juga memposting perilaku warga yang menyiksa orang gila di sekitarnya karena terpengaruh isu hoax tersebut.
Pria itu kakinya diikat ke bambu panjang, bagian tangannya juga tampak diikat dan pakaiannya dibuka.
Pria itu diarak menggunakan bambu dengan posisi kepala menjuntai di aspal.
“LAGI, KORBAN ISU HOAX PENCULIKAN
Aduh.. Lagi2 orang gila jadi korban hoax soal penculikan.
Lokasi di Desa Tegalreja,Kecamatan Banjarharjo, Brebes, sekitar pukul 09.30 WIB.
Pria yang mengalami gangguan jiwa tersebut diamuk massa setelah dicurigai sebagai pelaku penculikan.
Polisi membantah bahwa pria berpakaian lusuh tersebut pelaku penculikan dan menyatakan kabar itu hoax.
Mohon kepada masyarakat agar lebih bijak lagi menerima informasi dan tidak terpancing dengan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Foto: Reyfaldo Apriansyah”.